MAKALAH
FITOTERAPI
BATU GINJAL
Oleh:
ANDRIYANTO A-0123-115
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
BANDUNG
2013
BATU GINJAL
A. Definisi
Batu Ginjal
di dalam saluran kemih
(kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di
sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan
aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu
ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan
batu ini disebut urolitiasis
(litiasis renalis, nefrolitiasis).
1. Penyebab
·
Sering menahan kencing terlalu lama
sehingga urin menjadi pekat.
·
Kurang minum air putih sehingga jumlah
urin yang dikeluarkan sedikit.
·
Pekatnya kadar garam dalam urin sehingga
berpotensi terjadinya endapan batu dalam saluran kemih.
·
Terlalu banyak zat kimia yang terdapat
dalam urin, seperti kapur dan garam oksalat.
·
Kelebihan vitamin D, kadar asam urat, atau
terlalu banyak mengonsumsi kalsium yang sepenuhnya tidak larut.
2. Gejala
Berikut ini
adalah gejala umum batu ginjal :
1. Kesulitan
buang air kecil
2. Sering buang
air kecil tapi tidak tuntas.
3. Mengalami
rasa nyeri pada bagaian atas kemaluan saat buang air kencing
4. Rasa sakit
pada bagian belakang atau sisi tubuh.
5. Urin
mengandung darah dan protein dan terlihat pekat (tidak jernih)
6. Dalam
kondisi tertentu dapat menimbulakn demam dan sering muntah
B.
Patofisiologi
Batu ginjal dapat
disebabkan oleh peningkatan pH urin (misalnya batu kalsium bikarbonat) atau
penurunan ph Urin (batu asam urat). Konsentrasi bahan-bahan pembentuk batu yang
tinggi didalam darah dan urine serta kebiasaan makan atau konsumsi obat
tertentu, juga dapat merangsang pembentukan batu sehingga menghambat aliran
urin dan menyebabkan stasis atau tidak ada pergerakan urin dibagian manapun
dari saluran kemih sehingga terjadi kemungkinan pembentukan batu (Elizabeth J. Corwin, 2009)
Batu saluran kemih dapat
menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan infeksi saluran kemih. Manifestasi
obstruksi pada saluran kemih bagian bawah adalah retensi urine atau keluhan
miksi yang lain sedangkan pada batu saluran kemih bagian atas dapat menyebabkan
hidroureter atau hidrinefrosis. Batu yang dibiarkan di dalam saluran kemih
dapat menimbulkan infeksi, abses ginjal, pionefrosis, urosepsis dan kerusakan
ginjal permanen (gagal ginjal). (Price
& Wilson , 1995)
Gambar batu
ginjal yang terdapat dalam organ ginjal dan menutup jalannya saluran kandung
kemih (ureter).
Jenis - jenis batu ginjal dan proses
pembentukannya dalam tubuh manusia :
1. Batu oksalat/kalsium
oksalat
- Asam
oksalat yang terbentuk di dalam tubuh manusia berasal dari metabolisme asam
amino dan asam askorbat yakni vitamin C. Asam askorbat merupakan penyumbang
terbesar dari prekursor okalat hingga 30 %.
- Kalsium
oksalat terbentuk hingga 50 % yang dikeluarkan oksalat urine. Manusia tidak
mampu melakukan metabolisme oksalat, sehingga harus dikeluarkan melalui ginjal.
Jika fungsi kerja organ ginjal mengandung asupan oksalat berlebih akan
mengakibatkan peningkatan oksalat yang mendorong terbentuknya batu oksalat di
ginjal / kandung kemih.
2. Batu struvit
Penyakit batu
ginjal jenis ini banyak diderita oleh kaum wanita. Penyakit batu ginjal ini
akibat dari adanya infeksi bakteri dalam saluran kencing dan
menghasilkan sebuah anzim spesifik yang dapat meningkatkan jumlah ammonia dalam
urine. Jumlah ammonia yang tinggi dapat menyebabkan terbentuknya Kristal dalam
bentul batu dan ini disebut sebagai batu stuvit. Ukuran batu ini dapat membesar
dan menyebabkan kerusakan ginjal.
3. Batu urat
Batu urat
umumnya terjadi pada penderita gout atau sejenis penyakit rematik, pengguna
urikosurik misalnya probenesid atau aspirin dan penderita diare kronis karena
kehilangan cairan dan peningkatan konsentarsi urine serta asidosis yakni pH
urine menjadi asam sehingga terjadi penimbunan yang membentuk asam urat.
4. Batu sistina
Sistin
merupakan bagian dari asam amino yang memiliki tingkat kelarutan paling kecil.
Kelarutan semakin kecl apabila pH urine menurun atau menjadi asam. Bila kadar
sistin ini tidak dapat larut dan kemudian mengendap serta membentuk kristal
yang kemudian tumbuh di dalam sel ginjal atau saluran kandung kemih akan membentuk
batu ginjal.
C.
Diagnosa
Batu yang tidak menimbulkan gejala,
mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisis air kemih
rutin (urinalisis).
Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik
renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di
punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang
jelas. Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau
kristal batu yang kecil. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya,
kecuali jika nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum
pasti. Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah
pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai kadar
kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya
batu. Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu
kalsium dan batu
struvit.
D. Pengobatan Herbal
Obat
herbal yang digunakan :
1. Tempuyung (Sonchus arvensis)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
Classis : Asteriidae
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Sonchus
Species : Sonchus arvensis
Nama Daerah
Nama lain untuk tumbuhan ini, di Jawa disebut dengan ga-ling; Sunda :
rayana, jombang, jombang lalakina, lempung, lampenas; Jawa Tengah : tempuyung;
China : Niu she tou; Perancis : laiton des champs; Inggris : sow thistle
Khasiat Tempuyung
Khasiat yang terkandung dalam tempuyung adalah sebagai batu saluran
kencing, batu empedu, disentri, wasir, rematik goat, radang usus buntu
(apendisitis), radang payudara (mastitis), bisul, beser mani (spermatorea),
darah tinggi (hipertensi), luka bakar, Pendengaran kurang (tuli), memar.
Sifat dan Kandungan Kimia
Kandungan kimia yang terdapat di dalam daun tempuyung adalah ion-ion
mineral antara lain, silika, kalium, magnesium, natrium, dan senyawa organik
macam flavonoid (kaempferol, luteolin-7-O-glukosida dan
apigenin-7-O-glukosida), kumarin (skepoletin), taraksasterol, inositol, serta
asam fenolat (sinamat, kumarat dan vanilat). Dilaporkan, kandungan flavonoid
total di dalam daun tempuyung 0,1044 %. Dari penelitian yang di lakukan,
diketahui akar tempuyung mengandung senyawa flavonid total kira-kira 0,5 % dan
flavonoid yang terbesar adalah apigenin-7-O-glukosida. Menurut Paul Cos,
flavonoid apigenin-7-O-glukosida adalah salah satu golongan flavonoid yang
mempunyai potensi cukup baik untuk menghambat kerja enzim kantin oksidase dan
superoksidase
Sediaan obat
|
Komposisi :
Tempuyung ……. 100 %
Khasiat :
Digunakan untuk melarutkan batu ginjal dan batu
kandung kemih,
melancarkan air seni serta mencegah terjadinya endapan batu ginjal. |
2.
Daun Kumis Kucing (Orthosiphon
stamineus)
Sediaan yang
beredar
KAPSUL EKSTRAK KUMIS KUCING
kapsul ekstrak kumis kucing
|
Komposisi :
Tiap kapsul
mengandung ekstrak yang setara dengan 2 gram simplisia Orthosiphon aristatus
herba
Aturan Pakai :
Diminum 3x sehari, 2 kapsul
Perbanyak minum air putih selama mengkonsumsi obat ini.
Aturan Pakai :
Diminum 3x sehari, 2 kapsul
Perbanyak minum air putih selama mengkonsumsi obat ini.
Khasiat:
Kumis kucing mengobati infeksi kandung kemih, kencing batu, batu
kantong empedu, menghilangkan panas dan lembab serta masuk angin, infeksi
saluran kemih.
3. Keji Beling
Tanaman
keji beling (Strobilanthes crispus)
adalah tanaman terna yang biasa ditanam masyarakat sebagai tanaman pagar, bisa
tumbuh di seluruh wilayah Indonesia. Dalam bahasa lokal keji beling dikenal
dengan sebutan ngikilo, enyah kilo, keci beling, picah beling
Klasifikasi ilmiah keji beling
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Familia : Acanthaceae
Genus : Strobilanthes
Spesies : Strobilanthes
Crispus
Kandungan
Herbal
Keji beling memiliki kandungan mineral sangat tinggi. Kalium 51%, Kalsium 24%,
Natrium 24%, Ferum 1%, Fosfor 1%. Daunnya mengandung vitamin C, B1, B2 yang
tinggi. Dari berbagai penelitian, diketahui tanaman keji beling mengandung
zat-zat kimia antara lain : kalium, kalsium, natrium, dan asam silikat. Kalium
berfungsi melancarkan kencing dan penghancur batu dalam empedu, ginjal, dan
kandung kemih. Natrium berfungsi meningkatkan cairan ekstra seluler untuk
meningkatkan volume darah. Kalsiium berfungsi membantu proses pembekuan darah,
juga sebagai katalisator berbagai proses biologi dalam tubuh serta
mempertahankan fungsi membran sel. Sedangkan asam silikat berfungsi mengikat
air, minyak, dan senyawa-senyawa non-polar lainnya.
Sediaan yang beredar
KAPSUL EKSTRAK KEJI BELING
Kapsul Ekstrak Keji Beling
|
Strobilanthes
crispus folium
Aturan Minum :
3 x 2 kapsul/hari
Khasiat :
Secara tradisional digunakan untuk membantu menghancurkan batu ginjal, dan melancarkan buang air kecil.
Aturan Minum :
3 x 2 kapsul/hari
Khasiat :
Secara tradisional digunakan untuk membantu menghancurkan batu ginjal, dan melancarkan buang air kecil.
Contoh Lain Sediaan Yang Beredar
I. Obat
Modern
1. Batugin
Elixir (KIMIA FARMA).
- Extract Sonchus arvensis folia (ekstrak daun tempuyung).
- Extract strobilanthus crispus folia (ekstrak daun kejibeling).
- Extract Sonchus arvensis folia (ekstrak daun tempuyung).
- Extract strobilanthus crispus folia (ekstrak daun kejibeling).
2. Keji
Beling Capsul (DUPA)
-
Orthosiphonis folium (daun kumis kucing).
- Strobilanthus folium (daun kejibeling).
- Phyllanthi herba (herba meniran).
- Imperata rhizome (rimpang lalang).
- Strobilanthus folium (daun kejibeling).
- Phyllanthi herba (herba meniran).
- Imperata rhizome (rimpang lalang).
3. Nephrolit
(BINTANG TOEDJOE)
- Hexamine
- Sodium salicylate
- Benzoid acid
- Strobilanthus crispus (kejibeling)
- Sonchus arvensis (tempuyung)
- Ortosiphon stamineus (kumis kusing)
- Phyllanthus niruri (meniran)
- Hexamine
- Sodium salicylate
- Benzoid acid
- Strobilanthus crispus (kejibeling)
- Sonchus arvensis (tempuyung)
- Ortosiphon stamineus (kumis kusing)
- Phyllanthus niruri (meniran)
II. Obat
Tradisional
1. Jamu
Gempur Batu (AIR MANCUR)
- Sonchi fol (daun tempuyung).
- Strobilanthi fol (daun kejibeling).
- Orthosiphonis fol (daun kumis kucing).
- Phyllanthi herba (herba meniran).
- Imperata rad (akar alang-alang).
- Pinnatae rad (akar aren).
- Sonchi fol (daun tempuyung).
- Strobilanthi fol (daun kejibeling).
- Orthosiphonis fol (daun kumis kucing).
- Phyllanthi herba (herba meniran).
- Imperata rad (akar alang-alang).
- Pinnatae rad (akar aren).
2. Jamu
Sirna Karang (CAP JAGO)
- Strobilanthus crispus (kejibeling)
- Ortosiphon stamineus (kumis kusing)
- Phyllanthus niruri (meniran)
- Hidrocotyle asitica (kaki kuda)
- Foeniculum vulgare (adas)
- Curcuma xanthorrhiza (temulawak)
- Alyxia stellata (pula sari)
- Plantago major (daun urat)
- Strobilanthus crispus (kejibeling)
- Ortosiphon stamineus (kumis kusing)
- Phyllanthus niruri (meniran)
- Hidrocotyle asitica (kaki kuda)
- Foeniculum vulgare (adas)
- Curcuma xanthorrhiza (temulawak)
- Alyxia stellata (pula sari)
- Plantago major (daun urat)
Daftar Pustaka
1. Price & Wilson (1995), Patofisologi-Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed.4, EGC, Jakarta
2. Purnomo, BB ( 2000), Dasar-dasar Urologi, Sagung Seto, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar