Laman

Kamis, 25 September 2014

MAKALAH ENZIM

MAKALAH ENZIM





Disusun Oleh :
Nama              : Andriyanto
NPM               : A 0123 115



BANDUNG
2012


BAB I
DEFINISI ENZIM


1.1  Pengertian Enzim
                Enzim adalah protein yang mengkatalis reaksi kimia dan mempengaruhi kecepatan reaksi tetapi tidak ikut dalam reaksi .Enzim berperan sebagai biokatalisator.
Enzim adalah protein tidak beracun namun mampu mempercepat laju reaksi kimia dalam suhu dan derajat keasaman yang lembut. Produk yang dihasilkannya sangat spesifik sehingga dapat diperhitungkan dengan mudah. Walaupun berat mikroba, seperti contohnya bakteri hanya mencapai sepersejuta gram, kemampuan kimiawinya cukup mengagumkan. Selnya tersusun atas ribuan jenis zat kimia, kebanyakan diantaranya bersifat sangat kompleks. Semua zat ini tentunya dibangun dengan reaksi kimia dari bahan-bahan penyusun yang relatif sederhana yang ditemukan mikroba di lingkungannya. Semua reaksi kimia harus terkoordinasi secara harmonis dan protein yang disebut enzim memainkan peran utama pada setiap tahap.
Enzim menjadi primadona industri bioteknologi saat ini dan di masa yang akan datang karena melalui penggunaannya, energi dapat dihemat dan akrab dengan lingkungan. Saat ini penggunaan enzim dalam industri makanan dan minuman, industri tekstil, industri kulit dan kertas di Indonesia semakin meningkat. Dilaporkan, enzim amilase yang digunakan dalam industri tekstil di Bandung – Jawa Barat, jumlahnya tidak kurang dari 4 ton per bulan atau sekitar 2- 3 juta dolar Amerika setiap bulannya dan semuanya diimpor.


BAB II
PEMBAHASAN


 2.1. Sifat-Sifat Enzim
 a. Mempercepat reaksi kimia
 b.Bekerja secara spesifik artinya setiap enzim hanya berfungsi untuk satu senyawa (substrat)  
 tertentu saja contoh :
                1.Enzim protease hanya mengkatalis protein
                2.Enzim lipase hanya mengkatalis lipid(lemak)
 c.Hanya bekerja pada kisaran suhu dan pH tertentu
 d.Rusak pada suhu terlalu tinggi
 e.Susunan kimianya tidak berubah oleh reaksi tempat enzim bekerja
 f.Dapat bekerja bolak_balik contoh : enzim lipase mengurai lemsk menjadi gliserol san asam
 lemak,sebaliknya lipase juge menyintesis kembali gliserol dan asam lemak menjadi lemak.

2.2 Komponen enzim
                Komponen utama enzim adalah molekul protein (polipeptida).Molekul enzim berikatan  sementara dengan molekul  koenzim selama berlangsungnya reaksi kimia.Koenzim adalah senyawa  organic atau ion logam yang diprlukan untuk kerja enzim.Ion logam yang merupakan koenzim  adalah Cu,Mn,K,Na,Zn,Mg,dan Fe.SEnyawa organic yang merupakan koenzim adalah kelompok  vitamin B.

 2.3 Sumber enzim
Berbagai enzim yang digunakan secara komersial berasal dari jaringan tumbuhan, hewan, dan dari mikroorganisme yang terseleksi. Enzim yang secara tradisional diperoleh dari tumbuhan termasuk protease (papain, fisin, dan bromelain), amilase, lipoksigenase, dan enzim khusus tertentu. Dari jaringan hewan, enzim yang terutama adalah tripsin pankreas, lipase dan enzim untuk pembuatan mentega. Dari jaringan hewan, enzim yang terutama adalah tripsin pankreas, lipase, dan enzim untuk pembuatan mentega. Dari kedua sumber tumbuhandan hewan tersebut mungkin timbul banyak persoalan, yakni: untuk enzim yang berasal dari tumbuhan, persoalan yang timbulantara lain variasi musim, konsentrasi rendah dan biaya proses yang tinggi. Sedangkan yang diperoleh dari hasil samping industri daging, mungkin persediaan enzimnya terbatas dan ada persaingan dengan pemanfaatan lain. Sekarang jelas bahwa banyak dari sumber enzim yang tradisional ini tidak memenuhi syarat untuk mencukupi kebutuhan enzim masa kini. Oleh karena itu, peningkatan sumber enzim sedang dilakukan yaitu dari mikroba penghasil enzim yang sudah dikenal atau penghasil enzim-enzim baru lainnya.
Program pemilihan produksi enzim sangat rumit, dan dalam hal tertentu jenis kultivasi yang digunakan akan menentukan metode seleksi galur. Telah ditunjukkan bahwa galur tertentu hanya akan menghasilkan konsentrasi enzim yang tinggi pada permukaan atau media padat, sedangkan galur yang lain memberi respon pada teknik kultivasi terbenam (submerged), jadi teknik seleksi harus sesuai dengan proses akhir produksi komersial.
Beberapa sumber enzim disajikan dalam tabel berikut:
Enzim
Sumber
α-amilase
Aspergillus oryzae
Bacillus amyloliquefaciens
Bacillus licheniformis
β-glukonase
Aspergillus niger
Bacillus amyloliquefaciens
Glucoamylase
Aspergillus niger
Rhizopus sp
Glukosa isomerase
Arthobacter sp
Bacillus sp
Lactase
Kluyveromyces sp
Lipase
Candida lipolytica
Pectinase
Aspergillus sp
Penicilin acylase
Eschericia coli
Protease, asam
Aspergillus sp
Protease, alkali
Aspergillus oryzae
Bacillus sp
Protease, netral
Bacillus amyloliquefaciens
Bacillus thermoproteolyticus
Pullulanase
Klebsiela aerogenes

2.4 Mekanisme kerja enzim
          Enzim bekerja spesifik dan hanya bekerja pada substrat tertentu.Kerja enzim bersifat  reversible (berlangsung dua arah,terbalikan).
                Ada dua teori mekanisme kerja enzim,yaitu teori kunci gembok dan induksi pas.

a.Teori kunci gembok
a) Reaktan (substart) dan enzim sesuai seperti gembok daan kuncinya.enzim berperan dalam reaksi tetapi hanya berubah sementara.setelah reaksi,enzim kembali kembentuk semula
b) Persamaan reaksi enzim substart berlangsung dua arah .baik reaktan maupun produk dapat menjadi substart bagi enzim.

b.Teori induksi Pas (induced fit)
 a) Substart (reaktan) terikat pada sisi aktif enzim
 b) Saat berikatan ,enzim berubah bentuk agar sesuai dan cocok dengan substart
 c) Terbentuk produk dan enzim dapat digunakan lagi

                                                                                  
2.5 Inhibitor
Kerja enzim dapat dihambat oleh inhibitor .inhibitor dapat dibedakan menjadi  dua,yaitu inhibitor kompetitif dan non kompetiitif
 a.Inhibitor Kompetitif
                Inhbitor kompetitif mempunyai struktur seperti substart sehingga bersaing untuk menempati sisi ktif enzim.Pengaruh ini dapat dihilangkan dengan menaikkan konsentrasi substart.
 b. Inhibitor Nonkompetitif
 Inhibitor Nonkompetitif dapat berikatan dengan enzim diluar sisi aktif , sehingga enzim kehilangan aktifitasnya.Akibatnya permukaan sisi aktif tidak dapat berikatan dengan substart.
Inhibitor yang tidakmerusak enzim disebot inhibitor reversible.Inhibitor yang dapat merusak enzim disebut inhibitor irreversible.Contohnya racun sianida

2.6 Enzim Alosterik
                Enzim Alosterik adalah enzim yang mempunyai sisi tempat menempelnya substrat selain sisi aktif yaitub disisi reseptor.Substansi yang melekat pada sisi reseptor disebut regulator.Regulator mempengaruhi aktifitas enzim.Beberapa regulator merupakan inhibitor yang menyebabkan enzim tidak aktif.

2.7 Faktor yang mempengaruhi kerja Enzim
a. Temperatur
Pada temperatur optimum ,aktifitas enzim sangat baik,Jika temperatur terlalu rendah reaksi menjadi lambat dan jiak temperatur terlalu tinggi enzim akan rusak
b. pH
                Enzim bekerja dngan baik pada PH optimum.Keadaan asam dan basa yang terlalu tinggi menghambat aktifitas enzim.
                                        

   
BAB III
Penutup
 3.1 KESIMPULAN
 1Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai biokatalisator,senyawa yang meningkatkan
     kecepatan reaksi kimia dalam tubuh mahluk hidup
 2. Sumber enzim dapat digolongkan menjadi tiga yaitu hewan,tanaman dan mikroba
 3. Enzim bekerja dngan baik pada PH optimum.Keadaan asam dan basa yang terlalu tinggi
     menghambat aktifitas enzim.
4.Enzim bekerja secara spesifik artinya setiap enzim hanya berfungsi untuk satu senyawa (substrat)
5. Pada temperatur optimum ,aktifitas enzim sangat baik,Jika temperatur terlalu rendah reaksi
     menjadi lambat dan jiak temperatur terlalu tinggi enzim akan rusak

                                                                                  


DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :
Biologi Seribu Pena Kelas XII
Sumber Website :

Tidak ada komentar: