MAKALAH ENZIM
Disusun Oleh :
Nama : Andriyanto
NPM : A 0123 115
BANDUNG
2012
BAB I
DEFINISI ENZIM
1.1 Pengertian Enzim
Enzim adalah protein yang mengkatalis reaksi kimia dan mempengaruhi kecepatan reaksi tetapi
tidak ikut dalam reaksi .Enzim berperan sebagai biokatalisator.
Enzim adalah protein tidak beracun namun mampu mempercepat laju reaksi
kimia dalam suhu dan derajat keasaman yang lembut. Produk yang dihasilkannya
sangat spesifik sehingga dapat diperhitungkan dengan mudah. Walaupun berat
mikroba, seperti contohnya bakteri hanya mencapai sepersejuta gram, kemampuan
kimiawinya cukup mengagumkan. Selnya tersusun atas ribuan jenis zat kimia,
kebanyakan diantaranya bersifat sangat kompleks. Semua zat ini tentunya
dibangun dengan reaksi kimia dari bahan-bahan penyusun yang relatif sederhana
yang ditemukan mikroba di lingkungannya. Semua reaksi kimia harus terkoordinasi
secara harmonis dan protein yang disebut enzim memainkan peran utama pada
setiap tahap.
Enzim menjadi primadona industri bioteknologi saat ini dan di masa yang
akan datang karena melalui penggunaannya, energi dapat dihemat dan akrab dengan
lingkungan. Saat ini penggunaan enzim dalam industri makanan dan minuman,
industri tekstil, industri kulit dan kertas di Indonesia semakin meningkat.
Dilaporkan, enzim amilase yang digunakan dalam industri tekstil di Bandung –
Jawa Barat, jumlahnya tidak kurang dari 4 ton per bulan atau sekitar 2- 3 juta
dolar Amerika setiap bulannya dan semuanya diimpor.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sifat-Sifat Enzim
a. Mempercepat reaksi kimia
b.Bekerja secara spesifik artinya setiap enzim hanya berfungsi untuk
satu senyawa (substrat)
tertentu saja contoh :
1.Enzim protease hanya mengkatalis protein
2.Enzim lipase hanya mengkatalis lipid(lemak)
c.Hanya bekerja pada kisaran suhu dan pH tertentu
d.Rusak pada suhu terlalu tinggi
e.Susunan kimianya tidak berubah oleh reaksi tempat enzim bekerja
f.Dapat bekerja bolak_balik contoh : enzim lipase mengurai lemsk
menjadi gliserol san asam
lemak,sebaliknya lipase juge menyintesis kembali gliserol dan asam
lemak menjadi lemak.
2.2 Komponen enzim
Komponen utama enzim adalah molekul protein (polipeptida).Molekul enzim
berikatan sementara dengan molekul koenzim selama
berlangsungnya reaksi kimia.Koenzim adalah senyawa organic atau ion
logam yang diprlukan untuk kerja enzim.Ion logam yang merupakan koenzim adalah
Cu,Mn,K,Na,Zn,Mg,dan Fe.SEnyawa organic yang merupakan koenzim adalah kelompok vitamin
B.
2.3 Sumber enzim
Berbagai
enzim yang digunakan secara komersial berasal dari jaringan tumbuhan, hewan,
dan dari mikroorganisme yang terseleksi. Enzim yang secara tradisional
diperoleh dari tumbuhan termasuk protease (papain, fisin, dan bromelain),
amilase, lipoksigenase, dan enzim khusus tertentu. Dari jaringan hewan, enzim yang
terutama adalah tripsin pankreas, lipase dan enzim untuk pembuatan mentega.
Dari jaringan hewan, enzim yang terutama adalah tripsin pankreas, lipase, dan
enzim untuk pembuatan mentega. Dari kedua sumber tumbuhandan hewan tersebut
mungkin timbul banyak persoalan, yakni: untuk enzim yang berasal dari tumbuhan,
persoalan yang timbulantara lain variasi musim, konsentrasi rendah dan biaya
proses yang tinggi. Sedangkan yang diperoleh dari hasil samping industri
daging, mungkin persediaan enzimnya terbatas dan ada persaingan dengan
pemanfaatan lain. Sekarang jelas bahwa banyak dari sumber enzim yang
tradisional ini tidak memenuhi syarat untuk mencukupi kebutuhan enzim masa
kini. Oleh karena itu, peningkatan sumber enzim sedang dilakukan yaitu dari
mikroba penghasil enzim yang sudah dikenal atau penghasil enzim-enzim baru
lainnya.
Program
pemilihan produksi enzim sangat rumit, dan dalam hal tertentu jenis kultivasi
yang digunakan akan menentukan metode seleksi galur. Telah ditunjukkan bahwa
galur tertentu hanya akan menghasilkan konsentrasi enzim yang tinggi pada
permukaan atau media padat, sedangkan galur yang lain memberi respon pada
teknik kultivasi terbenam (submerged), jadi teknik seleksi harus sesuai dengan
proses akhir produksi komersial.
Beberapa
sumber enzim disajikan dalam tabel berikut:
Enzim
|
Sumber
|
α-amilase
|
Aspergillus oryzae
Bacillus amyloliquefaciens
Bacillus licheniformis
|
β-glukonase
|
Aspergillus niger
Bacillus amyloliquefaciens
|
Glucoamylase
|
Aspergillus niger
Rhizopus sp
|
Glukosa isomerase
|
Arthobacter sp
Bacillus sp
|
Lactase
|
Kluyveromyces sp
|
Lipase
|
Candida lipolytica
|
Pectinase
|
Aspergillus sp
|
Penicilin acylase
|
Eschericia coli
|
Protease, asam
|
Aspergillus sp
|
Protease, alkali
|
Aspergillus oryzae
Bacillus sp
|
Protease, netral
|
Bacillus amyloliquefaciens
Bacillus thermoproteolyticus
|
Pullulanase
|
Klebsiela aerogenes
|
2.4 Mekanisme kerja enzim
Enzim bekerja
spesifik dan hanya bekerja pada substrat tertentu.Kerja enzim bersifat
reversible (berlangsung dua arah,terbalikan).
Ada dua teori mekanisme kerja enzim,yaitu teori kunci gembok dan induksi pas.
a.Teori kunci gembok
a) Reaktan (substart) dan enzim sesuai
seperti gembok daan kuncinya.enzim berperan dalam reaksi tetapi hanya berubah
sementara.setelah reaksi,enzim kembali kembentuk semula
b) Persamaan reaksi enzim substart
berlangsung dua arah .baik reaktan maupun produk dapat menjadi substart bagi
enzim.
b.Teori induksi Pas (induced fit)
a) Substart (reaktan) terikat pada sisi aktif enzim
b) Saat berikatan ,enzim berubah bentuk agar sesuai dan cocok dengan
substart
c) Terbentuk produk dan enzim dapat digunakan lagi
2.5 Inhibitor
Kerja enzim dapat dihambat oleh inhibitor
.inhibitor dapat dibedakan menjadi dua,yaitu inhibitor kompetitif dan non
kompetiitif
a.Inhibitor Kompetitif
Inhbitor kompetitif mempunyai struktur seperti substart sehingga bersaing untuk
menempati sisi ktif enzim.Pengaruh ini dapat dihilangkan dengan menaikkan
konsentrasi substart.
b. Inhibitor Nonkompetitif
Inhibitor Nonkompetitif dapat
berikatan dengan enzim diluar sisi aktif , sehingga enzim kehilangan
aktifitasnya.Akibatnya permukaan sisi aktif tidak dapat berikatan dengan
substart.
Inhibitor yang tidakmerusak enzim disebot
inhibitor reversible.Inhibitor yang dapat merusak enzim disebut inhibitor
irreversible.Contohnya racun sianida
2.6 Enzim Alosterik
Enzim Alosterik adalah enzim yang mempunyai sisi tempat menempelnya substrat
selain sisi aktif yaitub disisi reseptor.Substansi yang melekat pada sisi
reseptor disebut regulator.Regulator mempengaruhi aktifitas enzim.Beberapa
regulator merupakan inhibitor yang menyebabkan enzim tidak aktif.
2.7 Faktor yang mempengaruhi kerja Enzim
a. Temperatur
Pada temperatur optimum ,aktifitas enzim
sangat baik,Jika temperatur terlalu rendah reaksi menjadi lambat dan jiak
temperatur terlalu tinggi enzim akan rusak
b. pH
Enzim bekerja dngan baik pada PH optimum.Keadaan asam dan basa yang terlalu
tinggi menghambat aktifitas enzim.
BAB III
Penutup
3.1 KESIMPULAN
1. Enzim adalah protein yang
berfungsi sebagai biokatalisator,senyawa yang meningkatkan
kecepatan reaksi kimia dalam
tubuh mahluk hidup
2. Sumber enzim dapat digolongkan menjadi tiga
yaitu hewan,tanaman dan mikroba
3. Enzim bekerja dngan baik
pada PH optimum.Keadaan asam dan basa yang terlalu tinggi
menghambat aktifitas enzim.
4.Enzim bekerja secara spesifik artinya
setiap enzim hanya berfungsi untuk satu senyawa (substrat)
5. Pada temperatur optimum ,aktifitas enzim sangat baik,Jika
temperatur terlalu rendah reaksi
menjadi lambat dan jiak temperatur terlalu tinggi
enzim akan rusak
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Biologi Seribu Pena Kelas XII
Sumber Website :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar