Laman

Rabu, 04 Desember 2013

LAPORAN ANFISMAN SISTEM PELIPUT



Sistem Peliput

I.        Tujuan Percobaan
·      Mengenal struktur dan fungsi sistem peliput
·      Mempelajari beberapa karakteristika sensasi pada kulit
·      Mampu membedakan kulit manusia dengan kulit katak
·      Mempelajari pola distribusi reseptor-reseptor kulit
·      Menentukan apakah kepakaan tubuh terhadap tekanan berbeda-beda pada satu tempat dengan tempat lainnya.
·      Mempelajari perbedaan sensasi terhadap intensitas stimulus.
·      Mempelajari fungsi kulit dalam pengaturan panas. 

II.      Teori
Gambar Struktur Kulit
Kulit merupakan salah satu organik terbesar dari tubuh dimana kulit membentuk 15% dari berat badan keseluruhan. Kulit mempunyai daya regenerasi yang besar, misalnya jika kulit terbuka, maka sel-sel dalam dermis melawan infeksi lokal kapiler dan jaringan ikat akan melakukan regenerasi epitel yang tumbuh dari tepi luka menutupi jaringan ikat yang bergenerasi sehingga terbentuk jaringan parut yang pada mulanya berwarna kemerahan karena meningkatnya jumlah kapiler dan akhirnya berubah menjadi serabut kolagen keputihan yang terlihat melalui epitel. 
Fungsi kulit
Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh bersambung dengan selaput lendir yang melapisi rongga yang berfungsi sebagai berikut:
1.      Sebagai pelindung
Ada beberapa kemampuan perlindungan dari kulit yaitu:
·      Kulit adalah relatif tak tertembus air, dalam arti bahwa ia menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan menghindarkan masuknya air, sehingga tidak ada penarikan dan kehilangan air.
·      Kulit melindungi struktur internal dari tubuh terhadap trauma dan terhadap invasi oleh mikroorganisme yang membahayakan.
·      Selain itu pula sebagai alat pelindung  diberikan oleh lapisan zat tanduk, tambahan pula perlindungan diberikan oleh keasaman dari keringat dan terdapatnya asam lemak pada sebum, yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
·      Kulit mengandung pigmen melamin yang melindungi terhadap sinar matahari/ ultraviolet.

2.      Sebagai peraba atau alat komunikasi
Merasakan sentuhan, rasa nyeri, perubahan suhu, dan tekanan kulit dari jaringan subkutan, dan ditransmisikan melalui saraf sensoris ke medula spinalis atau otak, juga rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf didalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang.
·         Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf, di kulit berbeda menurut ujung saraf yang dirangsang (panas, dingin, dan lain-lan).
·         Rasa sakit disebabkan karena tekanan yang dalam dan rasa yang berat dari suatu benda, misanya mengenai suatu otot dan tulang atau sendi.
·         Kulit mempunyai banyak ujung saraf peraba yang menerima rangsangan dari luar diteruskan kepusat saraf otak.
·         Kulit merupakan media ekspresi wajahdan reflek vaskuler yang penting dalam komunikasi.

3.      Sebagai alat pengatur panas
Suhu tubuh seseorang adalah tetap, meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Suhu normal (sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak ialah 36⁰C sampai 37,5⁰C, suhu kulit sedikit lebi rendah. Pengaturan ini dapat berlangsung melalui mekanisme adanya pernafasan vase motorik yang mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara yaitu:
·         Vasodilitasi, kulit melebar, kulit menjadi panas, kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh.
·         Vasokonstruksi, pembuluh darah mengkerut, kulit pucat dan dingin, hilangnya dibatasi dan panas tubuh tidak dikeluarkan.
Panas dapat dilepaskan oleh kulit dengan berbagai cara yaitu:
·         Dengan penguapan, jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh dalam kulit.
·         Dengan pemancaran, dengan melepas panas pada udara sekitarnya.
·         Dengan konduksi, yaitu panas dilaihkan ke benda yang disentuh seperti pakaian.
·         Dengan konveksi (pengaliran), yaitu mengalirnya udara panas, menyebabkan pengurangan panas pada tubuh sehingga  tubuh menjadi lebih dingin.

4.      Sebagai tempat penyimpanan
kulit beraksi sebagai alat penampung air dan lemak, yang dapat melepaskannya bilamana diperlukan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adiposa di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.

5.      Sebagai alat absorpsi
kulit dapat mengabsorpsi:
·         Sinar ultraviolet yang beraksi atas prekusor vitamin D yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tulang
·         Obat-obatan tertentu yang digunakan sebagai salep.

6.      Sebagai ekskresi
Zat berlemak, air dan ion-ion tertentu seperti diekskresi melalui kulit
Lapisan kulit
Lapisan kulit dari lapisan luar kedalam terdiri dari epidermis, dermis, sub dermis dengan sumsum sebagai berikut:
1.      Lapisan Epidermis/Kutikula
Gambar Lapisan EpidermisMerupakan lapisan terluar, sebagian besar terdiri dari epitel skuamosa yang bertingkat yang mengalami keratinisasi yang tidak memiliki pembuluh darah. Sel-sel yang menyususn epidermis secara terus menerus terbentuk dari lapisan germinial dalam epitelium kolumnar. Pigmentasi dari kulit sebagian besar Karena melanin (suatu pigmen yang berwarna hitam, pada lapisan terdalam epidermis), pigmentasi ini sebagian besar dikontrol oleh hormon adrenalin dan pituatari.
Lapisan dermis terdiri dari:
a.      Startum Korneum (lapisan tanduk), yang terdiri dari sel gepeng yang mati tidak berinti, mengandung keratin (sel tanduk).
b.      Stratum Lusidum, merupakan sel gepeng tanpa inti, yang jelas terlihat pada telapak tangan dan kaki dengan ketebalan empat sampai tujuh lapis sel.
c.       Stratum Granulosum, yang merupakan sel gepeng berkulit kasar dan berinti, sel-sel tersebut terdapat hanya 2-3 lapisan yang sejajar dengan permukaan kulit.
d.      Startum spinosum (stratum akantosum), yaitu lapisan yang paling tebal dan terdiri dari banyak glikogen. Sel-selnya disebut spinosum karena sel-selnya terdiri dari sel yang bentukna polygonal atau banyak sudut dan mempunyai banyak tanduk (spina) dan disebut akantosum sebab sel-selnya berduri.
e.      Startum Basale(germinatifum), bentuknya silindris dengan inti yang lonjong, didalamnya terdapat butir-butir yang halus disebut butir melanin warna. Disini terjadi pembelahan yang cepat dan sel baru di dorong masuk kelapisan berikutnya.

2.      Lapisan Dermis
Dermis merupakan lapisa kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basilis dan di sebelah bawah berbatasan dengan subkutis. Di dalam lapisan ini mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf juga lapisannya elastik, fibrosanya padat dan terdapat folikel rambut.
Dermis terdiri dari 2 lapisan:
Bagian atas, pars papilare (stratum papilarI)
Menonjol ke epidermis, terdiri dari serabut saraf, dan epidermis yang di atasnya. Bagian bawah, pars retikulare (stratum retikularis). Menonjol ke arah subkutan, serabut panjang yaitu serabut kolagen, elastis, dan serabut retikulus. Serabut kolagen tugasnya memberikan kekuatan pada kulit dan serabut elastis tugasnya memberikan kelenturan pada kulit dan member kekuatan pada alat disekitar kelenjar dan folikel rambut.

3.      Subkatis atau hypodermis
Subkatis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel lemak dan diantaranya terdapat serabut-serabut jaringan ikat dermis. Lapisan lemak ini disebut penikulus adiposus yang tebalnya tidak sama. Kegunaan dari penikulus adiposus adalah sebagai shokbreker atau pegas bila terjadi tekanan trauma mekanis yang menimpa pada kulit dan sebagai tempat penimbunan kalori dan tambahan unruk kecantikan tubuh.
Persarafan kulit
Kulit dipersarafi oleh saraf sensori dan simpatis. Serat saraf sensorif berakhir pada kulit  dalam  berbagai bentuk antara lain:
·         Ujung saraf bebas.
·         Fleksus saraf disekitar folikel rambut.
·         Korpuskel meissnerian, suatu struktur kecil yang tertutupditemukan disekitar ujung saraf pada  papilla.
·         Korpuskel paccinium, suatu struktur besar tertutup ditemukan disebelah dalam dermis.
Serat saraf simpatis mensarafi arteriole, kelenjar keringat, dan pili arektor otot. Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang terdiri dari saraf-saraf  motorik berguna untuk menggerakan sel-sel otot yang terdapat pada kulit, Sedangkan saraf sensorik berguna untuk menerima rangsangan yang terdapat dari luar kulit. Pada kulit ujung-ujung saraf ini membentuk bermacam-macam kegiatan untuk menerima rangsangan. Ujung-ujung saraf yang bebas menerima rangsangan sakit atau nyeri banyak terdapat di epidermis, disini juga ujung-ujung sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan suatu organ.  Sensasi kulit meliputi panas, dingin, sentuh dan nyeri. Reseptor-reseptor untuk panas, dingin, dan sentuh hanya sedikit dalam organ dalaman (viselar). Reseptor nyeri agak terdistribusi menyeluruh dan sensasi ini diperoleh pada kebanyakan organ.
Pada permukaan kulit, distribusi reseptor berbeda dan tidak merata.reseptor dingin lebih banyak dibandingkan dengan reseptor panas dan reseptor nyeri lebih banyak dibandingkan dengan reseptor sentuh/tekan.Reseptor untuk sensasi tekanan terletak langsung di bawah kulit. Sensasi serupa terjadi jika kandung kemih atau ruktum diisi urin atau feces (sensasi kepenuhan). Ujung jari dan ujung lidah lebih peka terhadap tekanan. Hilangnya sensasi disebabkan oleh kenyataan bahwa reseptor beradaptasi terhadap stimuli. Dengan demikian tidak membentuk impuls saraf sampai terjadi perubahan stimulus. Nyeri acuan adalah fenomena asing penerimaan nyeri dalam satu cara tubuh jika area lain menerima stimulus.




III.    Alat dan Bahan
ALAT
·         pinset
·         pisau bedah
·         bulu sikat
·         paku (panas dan dingin)
·         pensil
·         wadah katak
·         kaca objekampelas dengan tiga ukuran kekerasan
·         jarum
·         silet
·         kapas, kuas
·         alat pengukur jarak
·         mikroskop
Bahan
·         Katak
·         Larutan NaCl fisiologis
·         Eter
·         Air hangat
·         Air es
·         Etanol


IV.   Prosedur
A.     Anatomi
1.      Kulit katak
Dilengkapi dan dipelajari bagian-bagian kulit katak pada gambar I. dibuat irisan kulit  katak. Disisipkan kulit katak kedalam sepotong gabus. Dengan menggunakan silet/scapel yang tajam didapatkan irisan kulit melintang dari kulit katak tersebut. Diteteskan larutan NaCl fisiologis dan diamati dibawah mikroskop. Diamati muka-mula dengan pebesaran rendah dan catat adanya bermacam-macam lapisan. Dipotong irisan  sehingga potongan kulit diorientasikan pada posisi sama seperti diagram. Digambarkan penampang ini dan  di tunjukkan bagian-bagian berikut:
1.      Sel-sel mati : lapisan paling luar dari sel epidermis
2.      Epidermis hidup : lapisan agak dalam sel epidermis
3.      Lapisan malpigi : lapisan terdalam dari epidermis
4.      Dermis : lapisan jaringan penghubung
5.      Sel-sel pigmen : kadang-kadang gelap, sel-selnya berbentuk bintang diantara lapisan malpigi dan dermis
6.      Kelenjar kulit : daerah yang luas dan jernih, dikelilingi oleh sel-sel epitel dan terletak pada dermis.
7.      Saluran kelenjar kulit: berupa tabung yang naik ke permukaan kulit.
8.      Pembuluh darah ; daerah jernih yang agak sempit, dikelilingi oleh sel-sel epitel tipis terhamburmelalui dermis.

B.      Fisiologi
1.      Sensasi kulit
Digambarkan pada suatu daerah dengan luas sekitar 2 cm2 pada permukaan anterior dari lengan bawah (jika banyak rambut gambarkan pada daerah di atas tinden biceps) dengan menggunakan pena. Dalam daerah ini dilakukan sentuhan pelan-pelan dengan bulu sikat paling sedikit 20 tempat yang berbeda. Gunakan tekanan halus untuk membengkokan bulu sikat. Diberikan tekanan yang sama setiap kali. Jika dirasakan adanya sensasi, ditandai dengan huruf  S untuk sentuhan. Didinginkan paku dalam air es. Dikeringkan paku dan selanjutnya sentu pelan-pelan dengan menggunakan ujung paku paling sedikit 20 tempat dalam daerah tadi. Jika dirasakan ada sensasi, tandai huruf D untuk dingin. Dengan menggunakan paku yang dipanaskan dalam air 40o C atau 50o C  dan dikeringkan, dicari lokasi reseptor panas seperti pada prosedur sebelumnya dan tandai dengan huruf P apabila dirasakan sensasi panas. Dilakukan lagi pada daerah yang sama dengan menggunakan jarum untuk tekanan ringan, yang mewakili syok listrik ringan. Ditandai tempat reseptor pada daerah tersebut dengan huruf N. Dijumlahkan lokasi reseptor untuk tiap sensasi.
Diulangi prosedur  diatas  pada daerah antara lutut dan mata kaki. Dibandingkan hasil yang diperoleh  dengan gambar diatas.
2.      Sensasi tekanan
Seorang kawan ditutup matanya. Ditakankan ujung pensil cukup kuat pada suatu titik di kulit hingga ada bekasnya pada kawan yang ditutp matanya. Kawan yang ditutup matanya melokasikan dimana tekanan tersebut. Dicatat jarak dalam mm antara kedua titik tersebut. Dilakukan percobaan ini sebanyak lima kali dan rata-ratakan hasil yang diperoleh. Apakah lokasinya membaik pada pengujian tersebut.
Diulangi prosedur diatas pada daerah-daerah :
1.      Ujung jaru
2.      Punggung tangan
3.      Lengan atas bagian dalam
4.      Tengkuk
Dibandingkan hasil pengamatan pada kelompok dan dibandingkan juga dengan data dan data dalam teori.
3.      Adaptasi reseptor
a.      Stimulasi dan sentuhan
Seorang kawan ditutup matanya. Ditempatkan suatu benda (misalnya mata uang) pada kulit permukaan ventral lengan. Diamati beberapa lama (detik) sensasi sentuhan berlangsung. Diulangi percobaan pada daerah lain lengan. Setelah sensasi menghilang. Ditambahkan dua mata uang dengan ukuran yang sama diatas mata uang pertama. Apakah sensasi tersebut terasa kembali, jika iya berapa lama (detik) sensasi ini berlangsung.
b.      Stimulasi suhu
Dicelupkan jari telunjuk dalam air hangat selama dua menit. Sekarang jari telunjuk lainnya ke dalam wadah air hangat yang sama. Dicatat perbedaan sensasi yang dirasakan pada tiap jari. Selanjutnya, dicelupkan satu jari telunjuk kedalam air hangat dan jari telunjuk lainnya ke dalam air es. Setelah dua menit, dicelupkan kedua jari ke dalam wadah air ledeng dingin yang sama. Diamati hasil yang diperoleh.

c.       After iamge
Diletakkan pensil dibelakang telinga antara kepala dan daun telinga. Dicatat perasaan apakah yang terasa bila pensil diangkat.
4.      Daya membedakan
Dengan ujung jari dilakukan penilaian terhadap benda dari berbeagai tingkat kekasaran (amplas) dan benda dari berbagai bentuk (mata uang, kunci) yang diberikan oleh kawan yang ditutup matanya.
Diulangi percobaan diatas dengan lengan lengan bawah. Dicatat apakah ada perbedaan dua benda yang hampir sama beratnya pada percobaan ini.
5.      Nyeri acuan
Ditempatkan siku dalam air es dan setelah periode waktu tertentu. Dicatat perubahan dalam lokasi sensasi. Jika lokasi sensasi berubah. Dicatat dimana lokasi perubahan sensasi itu terajadi.
6.      Pengaturan suhu melalui kulit
Digosokkan kulit dengan kapas yang sudah dibasahi dengan eter. Dicatat sensasi apa yang dirasakan. Diulangi menggunakan etanol. Dicatat sensasi apa yang dirasakan.







V.     Data Hasil Pengamatan Sistem Peliput
1.      Sensasi Kulit
Alat
Lengan / Tangan
Antara matakaki - lutut
Bulu sikat
20
20
Jarum
20
20
Paku dingin
12
18
Paku panas
3
4

2.      Sensasi Tekanan
·         Dilengan atas
Percobaan ke
Jarak simpangan
1
2,3 cm
2
1,5 cm
3
0,2 cm
4
0,9 cm
5
0,5 cm

·         Diujung jari
Percobaan ke
Jarak simpangan
1
0,4 cm
2
0,8 cm
3
0,4 cm
4
0,2 cm
5
0,2 cm

·         Punggung tangan
Percobaan ke
Jarak simpangan
1
1,1 cm
2
1,5 cm
3
0,7 cm
4
1,3 cm
5
0,8 cm

·         Ditengkuk
Percobaan ke
Jarak simpangan
1
0,4 cm
2
0,2 cm
3
0,9 cm
4
1 cm
5
0,1 cm

3.      Adaptasi reseptor
Koin
Waktu
1
1,50 menit
2
2,15 menit
3
3,00 menit

4.      Daya membedakan
Ujung jari
Amplas
Percobaan 1
Percobaan 2
Percobaan 3
1
O
O
O
2
-
-
O
3
-
-
O




Bagian bawah lengan
Amplas
Percobaan 1
1
O
2
O
3
O

5.      Nyeri Acuan
v  Pada waktu ke 25 detik baru ada perubahan tempat
v  Ada perubahan dari siku
v  Menuju ujung-ujung jari tangan.

6.      Pengaturan Suhu Tubuh
Menggunakan Eter
Menggunakan Etanol
Rasa dingin yang berlebih (++)
Rasa dingin (+)

 b. Stimulasi pada suhu.
Jari ke2 lebih dingin dibandingkan jari pertama
Jari yang lebih panas dimasukan kedalam air biasa lebih dingin dibandingkan jari yang lebih dingi dimasukan kedalam air biasa.

C.      After imagen
Pada saat pensil diangkat masih terasa ada pensil dibelakang telinga.

Gambar-gambar anatomi kulit katak
.    
     
     
     

      


















 





VI.   Pembahasan
Setiap manusia dan hewan mempunyai sistem peliput atau kulit, yang bertujuan untuk merasakan nyeri, pengaturan panas, dll tetapi dalam percobaan ini tidak menggunakan kulit manusia tetapi menggunakan model kulit katak,dan membedahkan kulit katak dengan kulit manusia.
Secara fisiologi kulit dapat merasakan panas, dingin, sentuh dan nyeri dan itu adalah sensasi kulit. Yang dilakukan dengan menggunakan media buku sikat, jarum, paku panas, dan paku dingin pada lengan dan antara mata kaki hingga lutut yang dirasakan adalah lebih banyak terasa atau lebih terasa pada percobaan antara mata kaki hingga lutut. Sedangkan pada percobaan menggunakan paku hangat dan paku dingin lebih terasa yang paku dingin dibandingkan dengan paku panas. Hal ini bisa disebabkan oleh kurang lamanya paku direndam atau memang sensor panas di kulit tidak terlalu baik.
Dan pada percobaan ditangan dan diantara mata kaki sampai lutut yang lebih terasa adalah pada bagian mata kaki sampai lutut. Hal ini dimungkinkan karena membran kulit kaki cenderung lebih tipis dibandingkan dengan membran kulit pada tangan.
Percobaan yang kedua adalah sensasi tekanan. Dari percobaan yang telah dilakukan dilihat dari data pengamatan, rata-rata jarak perbedaan yang paling jauh adalah pada bagian punggung tangan dan bagian lengan atas. Hal ini terjadi karena pada saat penekanan menggunakan pensil kurang tekan sehingga tekanan yang dihasilkan kurang begitu terasa dan pada saat tekanan dengan menggunakan pensil dengan saraf pacini yang terdapat pada daerah-daerah tersebut tidak terlalu dekat sehingga jarak yang dihasilkan pun cukup jauh. Kulit memiliki sensitiitas yang tepatartinya kulit sensitif di beberapa titik dan tidak begitu sensitif di titik lainnya. Selain itu faktor yang mempengaruhi kurangnya kepekaan terhadap rangsangan tekanan adalah karena tebal kulit pada daerah-daerah tersebut lebih tebal dibandingkan dengan daerah yang lainnya yang diuji dalam praktik kali ini.
Adaptasi reseptor meliputi stimulasi sentuhan, stimulasi suhu, after image. Stimulasi sentuhan  reseptor yang berperan adalah reseptor Meisner (reseptor sentuh) dan kemudian disusul oleh reseptor pacinian (reseptor tekanan). Stimulus sentuh lebih cepat terasa dibanding dengan stimulus tekanan karena Meisner terletak lebih atas dekat permukaan kulit daripada korpuskel pacinian sehingga Meisner lebih cepat menerima stimulus. Setelah beberapa waktu kemuadian sensasi yang dirasakan menghilang hal ini terjadi karena adanya adaptasi sensori, yaitu suatu bentuk penyesuaian diri reseptor tehadap adanya stimulus yang diberikan, sehingga stimulus yang diberikan akan terasa lebih singkat. Adaptasi sensori ini berfungsi untuk membantu kulit beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan. Sebagai contoh, pada saat memegang suatu benda, kulit tidak akan merasa sentuhan dan tekanan yang berlarut-larut sehingga membuat kita nyaman (tidak terasa aneh). Sama halnya  pada saat kita menyimpan uang logam pada kulit permukaan ventral lengan, setelah selang beberapa waktu kulit tidak merasa sentuhan dan tekanan yang berkepanjangan.
Stimulasi suhu, bisa memahami sensasi yang dirasakan oleh jari tangan kanan dan kiri . Setelah 2 menit,  jari tangan kiri yang dicelupkan ke dalam air dingin lebih dahulu merasakan kebas (mati rasa) dan nyeri dibandingkan jari tangan kanan yang dicelupkan ke dalam air hangat. Namun, sensasi suhu yang dirasakan oleh jari tangan kanan lebih cepat terasa dibandingkan jari tangan kiri. Hal ini disebabkan karena reseptor panas (ruffini) lebih cepat menerima stimulus daripada reseptor dingin (Krause) dikarenakan letak reseptor panas yang lebih dekat dengan permukaan kulit, sehingga rasa panas lebih dahulu terasa dibandingkan rasa dingin.
Ketika kedua jari dicelupkan ke dalam  air pada suhu ruang, pada awalnya kedua jari sudah tidak merasakan apapun. Hal ini dikarenakan masih ada efek dari tindakan sebelumnya. Namun, setelah beberapa waktu, jari yang awalnya dicelupkan air hangat akan merasakan dingin dan jari yang dicelupkan ke air dingin akan merasakan hangat ketika dicelupkan ke air suhu ruang . Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan sensasi akibat suhu yang dialami kedua jari sebelumnya dan tergantung pada cepatnya kulit memperoleh atau melepas panas serta tergantung pada besar serta arah gradien temperatur.
Pada saat melakukan praktek after image, setelah pensil diambil diam-diam masih terasa pensil disimpan di belakang telinga karena pada saat pensil diangkat stimulus yang telah diberikan masih berjalan ke otak sehingga menyebabkan masih adanya sensasi sentuh pada daerah belakang telinga tersebut.
Dalam percobaan daya membedakan, dilakukan dengan cara merasakan tiga benda dengan kekerasan yang berbeda dengan ujung jari kemudian menutup mata lalu menilai tiga benda itu dengan ujung jari dan lengan bawah. Setelah dilakukan percobaan, praktikan berhasil mengenali ke tiga benda tersebut dengan benar setelah percobaan ke-3. Hal ini dikarenakan daya membedakan praktikan tersebut kurang baik atau karena reseptor sentuhan di ujung jarinya kurang peka. Seseorang dapat membedakan suatu benda dengan dengan benda lain yang teksturnya berbeda.hal ini dikarenakan sensasi sentuhan terhadap benda pertama telah diingat oleh otak. Kulit juga berfungsi sebagai reseptor atau penerima stimulus yang berupa sentuhan, yaitu pada bagian dermis terdapat korpus meisner yang berfungsi sebagai reseptor sentuhan, dan kemudian diteruskan menuju sistem saraf pusat di otak. Stimulus lain yang diterima diteruskan untuk dicocokkan dengan sensasi yang telah diterima sebelumnya yang telah tersimpan di otak. Oleh karena itu, saat diberi benda yang sama dengan kekerasan yang berbeda, seseorang dapat membedakannya.
Dalam percobaan nyeri acuan, dilakukan dengan cara memasukan siku kedalam air es. Setelah dilakukan percobaan, awalnya yang terasa adalah rasa dingin di siku tapi lama-kelamaan terasa sensansi nyeri di ujung jari manis dan jari kelingking. Sensasi nyeri yang dirasakan di jari manis dan jari kelingking terjadi karena adanya saraf ulnar (ulnar nerve) sebagai mediator yang mensarafi jari manis, jari kelingking, dan bagian dalam lengan melewati persendian siku.  Sensasi nyeri diterima oleh ujung-ujung saraf bebas pada daerah siku dan kemudian diteruskan oleh saraf ulnar menuju jari manis dan jari kelingking.
Dalam percobaan pengaturan suhu tubuh melalui kulit, dilakukan dengan cara menggosokan eter dan etanol  pada kulit. Setelah dilakukan percobaan, ternyata sensasi dingin yang lebih terasa pada kulit yang diusap dengan eter dibandingkan etanol. Hal ini terjadi karena eter lebih menyerap panas tubuh untuk menguap. Eter mudah menguap karena titik didih eter yang relatif rendah. Proses penguapan eter ini sejalan dengan proses pengaturan suhu tubuh melalui pengaturan pengeluaran keringat yang terjadi.
VII.  Kesimpulan 
1.    Sensasi kulit
Dapat  disimpulkan bahwa sensasi pada lengan lebih sedikit dari pada dikaki
2.    Sensasi tekanan
Daerah-daerah yang paling sensitive pada praktikum sensasi tekanan adalah pada bagian ujung jari
3.       Stimulasi sentuhan dan tekanan
Sentuhan koin dan tekanan koin setelah selang   menghilang/ tidak teasa karena terjadinya adaptasi sensori.
4.    Stimulasi suhu
Dapat disimpulkan pada percobaan stimulasi suhu reseptor yang merasakan adalah reseptor rufini dan Krause reseptor yang merasakan dingin dan panas. Dan yang memepengaruhi juga adalah adaptasi kulit terhadap suhu dari air hangat dan air dingin.
5.    Pengaturan suhu tubuh
Dapat disimpulkan bahwa dengan eter lebih dingin dibandingkan dengan etanol.
6.       Daya membedakan
Seseorang bisa membedakan suatu benda yang sama dengan kekerasan yang.
7.       Nyeri acuan
Sensasi nyeri yang dirasakan di jari manis dan jari kelingking terjadi karena adanya saraf ulnar (ulnar nerve) sebagai mediator yang mensarafi jari manis, jari kelingking, dan bagian dalam lengan melewati persendian siku.



8.    After Image
Dapat disimpulkan bahwa pada percobaan after image, pada saat pensil diangkat masih terasa ada pensil dibelakang telinga. 

VIII.  Daftar Pustaka
1.   Evelyn, C Pearce.2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.I hal 81
2.   Kimball, W John.1983.Biologi. (Penerjemah: Siti Soetarni, Nawangsih Sugiri) Bogor: Pernerbit Erlangga. Hal 45
3.   Setiadi.2007.Anatomi dan Fisiologi Manusia. Surabaya: Graha Ilmu hal 67



























Lampiran
Pertanyaan
1.      Apa perbedaan struktur epidermis yang terdapat pada kulit manusia dan pada kulit katak?
a.      Struktur epidermis manusia : stratum basalis, stratum spinasum, stratum gravinasum, stratum losidum, stratum corneum.
b.      Struktur epidermis katak : stratum korneum, stratum geminativum.
2.      Apakah semua sensasi yang dirasakan pada percobaan ini dimonitor oleh reseptor yang sama? Jelaskan.
Apa keuntungan hal ini bagi tubuh?
Tidak, karna untuk stimuli sentuhan dimonitor oleh reseptor meissiner, untuk tekanan dimonitor oleh korpuskel pacinian, untuk nyeri dimonitor oleh riffini dan untuk panas dan dingin dimonitor oleh ujung syaraf bebas. Keuntungannya, kita dengan mudah dan cepat dapat merasakan dan membedakan berbagai macam sensasi terhadap kulit karna perbedaan reseptor dan sensasinya.


DAFTAR KERJA

·         Ayu Rizkita M.S. = Pertanyaan-pertanyaan dan jawaban. Pembahasan,kesimpulan .
·         Septa Rani Pajrin = pembahasan dan kesimpulan, mengedit.
·         Erga Robi H. = Hasil pengamatan, pembahasan dan kesimpulan.
·         Risma Permata Sari = Prosedur,alat bahan pembahasan dan kesimpulan.
·         Niken Muldiani = Tujuan,teori, pembahasan dan kesimpulan.







Tidak ada komentar: